WELCOME TO MY BLOG !!!
Tampilkan postingan dengan label Progressive Rock. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Progressive Rock. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Juli 2013

Progressive Rock

Progressive rock atau sering disingkat prog adalah jenis musik yang mulai berkembang pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya pada tahun 70-an, menggabungkan elemen-elemen dari rockjazz dan musik klasik. Kadang pengaruh dari blues dan musik tradisional juga terasa.
Berawal dari eksperimentasi musisi rock saat itu, diinspirasi oleh The Beatles dan The Beach Boys mereka mulai menggabungkan musik tradisional, musik klasik dan jazz ke dalam komposisi mereka. Beberapa band progressive rock terkemuka adalah Yes, King Crimson, UK, Pink Floyd dan Genesis dari sekitar tahun 1969, Rush dari tahun 70-an dan Marillion, Dream Theater dari 80-an.
Seperti halnya aliran-aliran musik yang lain, adalah sangat sulit untuk mendefinisikan musik rock progresif secara tepat. Karena inilah terdapat banyak perdebatan mengenai apakah satu kelompok musik prog atau tidak. Namun ada beberapa ciri khas musik prog yang biasanya dapat ditemui dalam karya-karya musisi prog. Di antaranya adalah ritme yang tidak konvensional (bukan 4/4 atau sinkopasi), penguasaan alat musik yang mahir dengan permainan solo yang rumit, dan lagu-lagu yang panjangnya melebihi normal (lebih dari 5 menit, biasanya sekitar 12-20 menit atau bahkan lebih panjang).
Banyak grup progressive rock yang menerbitkan satu album dengan lagu-lagu yang bertemakan sama atau sambung-menyambung menceritakan satu cerita (disebut album konsep). Contoh-contoh album konsep di antaranya adalah Metropolis 2: Scenes from a Memory dari Dream Theater dan The Lamb Lies Down on Broadway dari Genesis. Banyak pula group musik progressive saat ini yang mulai keluar dari stigma musik progressive sebagai genre dan kembali ke pemikiran inti musik progressive sebagai pandangan yang amat sangat kuat dipengaruhi pandangan Jazz.
Beberapa kelompok musik progressive rock asal Indonesia adalah, God Bless, Abbhama, Gipsi, Voodoo, Discus, Kekal, The Tritorium

Perkembangan Progressive Rock


Menurut Allmusic, puisi Bob Dylan, album Freak Out! (1966) dari The Mother of Invention’s dan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967) dari The Beatles disebut merupakan “awal gemuruh aliran musik Progressive rock dan Art rock”, sementara menurut  progressiverock.com menyebutkan bahwa itu merupakan “awal mulanya musik proggresive dan art rock”. Album konsep The Beach Boys yang berjudul Pet Sounds(1966) dan album kedua Jefferson Airplane yang berjudul Surrealistic Pillow(1967) keduanya disebut sebagai inspirasi besar bagi banyak band-band Progressive rock.

Dari pertengahan tahun 1960-an The Left Banke, The Beatles, The Rolling Stones dan The Beach Boys sudah mulai menggunakan harpsichord, wind dan string pada beberapa bagian musik mereka direkaman mereka untuk menciptakan aliran rock yang sedikit aneh dan bisa didengar di single-single pada masa itu seperti lagu dari Procol Harum yang berjudul “A Whiter Shade of Pale” (1967), dengan intronya yang terinspirasi dari musik-musik Bach. Album Freak Out!, yang diliris tahun 1966, mulai mencampurakn aliran Proggresive rock, Garage rock dan avant-garde. Di tahun yang sama, band “1-2-3” yang nantinya berganti nama menjadi Clouds, mulai bereksperimen deng struktur lagu, improvisasi, dan aransemen musik yang berlapis. Pada bulan Maret tahun itu, The Byrds merilis lagu “Eight Miles High”, yang dianggap sebagai pioner single Psychedelic rock dengan gitar solo yang sangat terinspirasi musik jazz yang dimainkan oleh John Coltrane. Nantinya pada tahun tersebut, The Who merilis “A Quick One While He’s Away”, yang merupakan sampel awal dari jenis rock opera, dan dianggap oleh beberapa kalangan sebagai awal dari Progressive Rock yang epik.

Pada tahun 1967, Jeff Beck merilis single yang berjudul “ Beck’s Bolero”, yang terinspirasi dari Maurice Ravel Bolero, dan nantinya ditahun tersebut, Procol Harum merilis single yang terinspirasi oleh Bach yang berjudul “A Whiter Shade of Pale”. Juga ditahun 1967, The Moody Blues merilis album Days of Future Passed, yang menggabungkan musik yang terinspirasi dari aliran musik orkestra klasik dengan tradisional rock struktur. Album pertama Pink Floyd, The Piper at the Gates ofDawn, mengandung lagu yang hampir mencapai sepuluh menit yang berisi improvisasi psychedelic dengan judul lagu yaitu “Interstellar Overdrive”.

Di akhir tahun 1960-an, banyak band rock yang memulai menambahkan alat musik dari musik klasik dan musik dari timur, dan mereka mulai bereksperimen dengan improvisasi dan komposisi musik yang lebih panjang. Contohnya adalah East of Eden yang menggunakan harmonik dari musik timur dan instrumen seperti saxophone sumerian di album Mercator Projected ditahun 1969. Beberapa band seperti Soft Machine dari Inggris mulai mencampurkan musik Rock dan Jazz. Di akhir dekade, band lain seperti Deep Purple dan The Nice, juga sudah mulai merekam musik yang terinspirasi dengan musik klasik dengan orkestra lengap, yaitu album Concerto for Group and Orchestra dari Deep Purple dan Five Bridges dari The Nice. Penggunaan musik klasik mulai di kristalisasikan pada tahun 70-an dengan album Made in Germany(1975) dari  Amon Düül II, Pink Floyd Atom Heart Mother (1970), dan beberapa pekerjaan dari Frank Zappa.

Pada tahun 1990-an aliran musik Progressive rock mengalami kebangkitan kembali, sebuah dorongan penting pada kebangkitan ini adalah pada tahun 1991 adanya Swedish Art Rock Society, sebuah asosia yang diciptakan untuk menyelamatkan nilai-nilai progressive rock klasik, dengan Pär Lindh sebagai ketua.Asosiasi ini adalah katalis bagi band-band baru Swedia seperti  Anekdoten, Änglagård, Landberk dan Pär Lindh Project, yang mulai memasuki aliran ini pada tahun 1992 sampai 1994. Band-band tersebut menjadi bagian dari “generasi ketiga” aliran progressive rock, yang disebarkan oleh band Swedia The Flower Kings, band Inggris Porcupine Tree, band Norwegia White Willow, dan dari Amerika Serikat Dream Theater, Spock’s Beard, Echolyn, Ten Jinn, Proto-Kaw (sebuah reinkarnasi dari band Kansas), dan Glass Hammer. Arjen Anthony Lucassen Ayreon Project, menampilkan berbagai bakat dari musik Progressive rock, mulai memproduksi beberapa album konsep inovatif dari aliran musik progressive metal sejak tahun 1995.

New prog (juga dikenal dengan nama nu prog atau post-prog) adalah istilah yang muncul sekitar pertengahan tahun 2000-an untuk menggambarkan band dengan aliran Alternative tetapi memasukan unsur progressive rock di musik mereka. Band-band penting yang dianggap memiliki aliran ini adalah 30 Seconds to Mars, Anathema, Coheed anad Cambria, Mew, Muse, Mystery Jets, Oceansize, Pure Reason Revolution, dan The Mars Volta.

Aliran ini memiliki masa popularitas yang besar di Amerika Serikat selama 1970-an. Kebanyakan penonton dari konser band Progressive Rock adalah pria. Sifat penonton biasanya hanya duduk saja dan berkonsentrasi pada apa yang sedang ditampilkan oleh band. Hal Ini Kontras dari penonton rock yang biasanya.

*sumber dari berbagai sumber*