ROXX formasi awal
ROXX, sapa sih yang gak kenal Roxx di daratan band-band metal Indonesia, ya karena sebelum Band metal Indonesia banyak yang metal-metal mungkin ini salah satunya leluhur dari band ber genre Heavy Metal yang dibentuk pada tanggal 1 April 1987, ya kenapa gw bisa bilang ni band bapaknyaa musik metal karena mereka sempat ikut festival rock Log Zhelebour dan jadi juara kedua, Begitulah Roxx membangun kredibilitas jalanan dan menyebarkan inspirasi di kalangan anak-anak muda penggemar rock saat itu. Jika Slank menjadi inspirasi besar bagi band-band rock lokal mainstream maka Roxx berada di kutub sebaliknya. Roxx bagaikan Mekkah Metal bagi band-band rock underground yang ada sekarang ini. Merekalah salah satu pionir yang membuka jalan bagi pergerakan metal ekstrem di Indonesia. Scene ini jelas berhutang besar kepada Roxx. Kini setelah empat tahun vakum merilis album para personel Roxx belakangan sibuk mondar-mandir ke Studio Roxx yang terletak di kawasan Petamburan, Jakarta untuk merekam ulang nomor-nomor klasik mereka dari era 1992 - 2004.
Arry Yanuar adalah drummer sekaligus pendiri Roxx yang meninggal dunia tahun 1999 silam.
Pada jamannya Arry merupakan drummer tangguh yang sangat disegani bahkan digandrungi musisi-musisi rock lokal saat itu. Permainan drumnya selalu disejajarkan dengan Lars Ulrich, drummer Metallica, sementara aksi panggung dan attitude-nya bagi banyak orang mengingatkan dengan gaya Tommy Lee, drummer Motley Crue. Roxx terbentuk di Jakarta pada awal tahun 1986 atas inisiatif drummer Arry Yanuar. Grup yang memulai debutnya sebagai band glam rock '80an ini merupakan pecahan dua band lokal terkemuka saat itu, Skull dan Navy. Skull personelnya antara lain Arry (drums), Iwan Achtandi (gitar) dan Trison Manurung (vokal). Sementara Navy yang memainkan nomor-nomor AC/DC digawangi oleh Wijaya (gitar), Tony Agusbekti (bass), Jalu (drummer) dan Parlin (vokal). Nama yang disebut terakhir adalah kakak kandung Trison yang sempat tiga bulan menjadi vokalis Slank sebelum Kaka bergabung ke dalam line-up hingga kini. Uniknya nama Navy mereka pilih karena ayah para personel band ini semuanya berprofesi sebagai perwira menengah dan tinggi TNI Angkatan Laut.
Selanjutnya Arry Yanuar mundur dari Skull dan hijrah ke Australia untuk melanjutkan studi selama dua tahun lamanya. Arry dikabarkan sempat membentuk band metal pula selama tinggal di sana. Sepulangnya dari Australia ia tidak ingin kembali ke Skull dan malah mengajak Jaya membentuk sebuah band baru. Arry menugaskan Jaya untuk mencari kandidat anggota band barunya dan Jaya sendiri justru menugaskan Trison mencari vokalis bagi proyek baru ini.tetapi saat mengaudisi vokalis justru trison lah yang melamar langsung menjadi vokalis karena dia pengen banget ganbung dengan ROXX. Akhirnya di awal tahun 1986 terbentuklah Roxx formasi pertama yang terdiri dari Arry (drums), Jaya (gitar), Iwan (gitar), Trison (vokal) dan Tonny (bass). Usia para personel Roxx saat itu rata-rata 20-21 tahun. Nama Roxx sendiri dipilih langsung oleh Arry. Para personel lain mengaku tak tahu darimana ia mendapatkan inspirasi atas nama itu.Sepanjang tahun 1986 Roxx total mendekam setahun penuh hanya untuk berlatih di studio. Saat itu mereka masih sibuk mengulik lagu-lagu dari The Who, Van Halen, Motley Crue hingga Iron Maiden sebagai bekal manggung, mereka benar-benar serius. Kerja mereka hanya latihan dan latihan. Dua kali seminggu, jam duabelas siang sampai maghrib. Bayangkan, 104 kali latihan dalam setahun, tanpa manggung! Panggung pertama Roxx terjadi tanggal 1 April 1987 di Pasar Seni Ancol. Saat itu mereka tampil sebagai pembuka Barata Band yang terkenal sebagai band tribute The Beatles nomor wahid di negeri ini. Beban berat di panggung pertama menghasilkan teriakan dan cemoohan dari para penonton yang meminta mereka turun panggung. Untungnya mereka dapat survive hingga lagu terakhir di panggung historis tersebutAktivitas membentuk band dikalangan anak-anak muda adalah kegiatan yang termasuk mewah dan mahal di era '80an, bahkan studio latihan band di Jakarta pun masih terbilang jarang. Namun hebatnya Roxx saat itu sudah memiliki studio latihan pribadi di rumah Arry yang terletak di bilangan Tebet.
Suatu ketika di tahun 1987 ada sebuah peristiwa yang sangat bersejarah dalam karir bermusik Roxx untuk selamanya. Saat itu pertama kalinya Arry memperdengarkan para personel Roxx album Master of Puppets milik Metallica yang dibawanya dari Australia. Saat itu album-album Metallica bahkan belum ada yang dirilis secara resmi di Indonesia. Awalnya tak satu pun diantara personel Roxx yang suka dengan musik thrash metal ala Metallica. "Di denger sambil mabok aja nggak enak (Tertawa)," kenang Jaya. Namun karena Arry bersikeras akhirnya Roxx tunduk dan mulai membawakan nomor-nomor milik band asal Los Angeles, California tersebut. "Master of Puppets" adalah lagu pertama dari Metallica yang mereka bawakan di atas panggung Bulungan, Blok M di tahun 1987. Mungkin saja dalam sejarah rock tanah air untuk pertama kalinya pula ada band Indonesia mengcover Metallica. Bassist Tony menjelaskan setelah mereka enjoy mengusung nomor-nomor ngebut dari Metallica arah musik Roxx kemudian berkembang semakin ekstrem. "Habis itu penginnya bawain lagu-lagu kenceng semua," ujarnya. Kisah berikutnya mereka tinggalkan Van Halen, Motley Crue, Iron Maiden dan juga fashion 80's glam rock yang selama beberapa tahun sempat menjadi identitas mereka di atas panggung. Roxx telah menemukan arah musik bahkan attitude mereka yang baru: Thrash metal dan kostum hitam-hitam! Berikutnya mereka mulai meng-cover nomor-nomor dari Anthrax seperti "Indian," "Among The Living" dan juga Death Angel dan Testament.
Tahun 1989 Roxx khusus diundang Log Zhelebour ke Surabaya untuk tampil mewakili Jakarta menjadi peserta kompetisi band yang digelarnya: Festival Rock Indonesia Ke-V. Di kompetisi itu Roxx berhasil menjadi Juara Kedua sedangkan Juara Pertama adalah Power Metal asal Surabaya. Gosip berhembus bahwa menurut pilihan para juri sebenarnya Roxx yang seharusnya terpilih sebagai juara pertama namun kabarnya Log tidak setuju dan memvote keputusan tersebut. Lalu di tahun 1990 rilis sebagai album kompilasi pertama keluaran Logiss Records lalu Bulan Desember 1990 Roxx kembali ke Studio Triple M bersama sound engineer Harry Widodo untuk menggarap album penuh pertama mereka, Roxx. Proses rekaman album ini menghabiskan 70 shift dan berjalan hingga 18 bulan lamanya namun Album ini sempat terkatung-katung pennggarapannya karena "Insiden Asbak Tengkorak" yang menimpa Trison dan Tony di Bogor mereka berdua sempat di masuk LP dalam keadaan gondrong. Namun pemberitaan di media atas Insiden Asbak Tengkorak ternyata berdampak negatif bagi album debut Roxx.Harpa Records malah membatalkan kontrak rekaman Roxx sekaligus memberhentikan proses rekaman yang saat itu tengah berjalan setelah itu tiba-tiba Roxx bertemu Dannil Setiawan, produser yang kemudian menebus seluruh biaya rekaman yang telah dihabiskan Roxx dari Harpa Records. Setelah Trison dan Tony "dibebaskan" dari penjara proses rekaman pun dilanjutkan hingga akhirnya album tersebut beredar dibawah label Blackboard Indonesia pada bulan Agustus 1992.
Roxx sempat melakukan audisi menjaring drummer, tapi tak ada satu pun yang masuk kriteria. Band ini selama ini menggunakan drummer cabutan setiap kali tampil dan rekaman album. Band yang terkenal lewat lagu Rock Bergema (1992) ini sudah menemukan drummer yang benar-benar cocok dengan harapan mereka.
Meski Jaya terkesan oleh permainan Raden sejak pertama kali melihatnya, tak semerta-merta begitu saja diterima. Raden tetap harus menjalani proses latihan bersama personil Roxx dan membutuhkan waktu yang cukup panjang.
“Lagu Rock Bergema itu patokan kami untuk mencari drummer baru, kalau ada drummer yang mampu mendekati kemahiran permainan drum Arry maka dia diterima. Raden pun membutuhkan waktu untuk menghapalkan ketukan drum dan dia merasa Arry sebagai suhunya,” kata Jaya. “Usianya jauh banget dari kami, tapi justru tidak menghalangi kami untuk akrab. Kami menginginkan soul Arry ada kembali di tengah-tengah kami”
Jaya mengatakan, pada zamannya mendiang Arry merupakan drummer tangguh yang sangat disegani bahkan digandrungi musisi-musisi rock lokal pada 1980-an. Ia menyejajarkan permainan drumnya dengan Lars Ulrich, drummer band metal Metallica.
Setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya mereka pun sepakat untuk rekaman untuk album kelima bertajuk Jauh dari Tuhan. Album ini akan diluncurkan Oktober ini.
“Permainan drummer Roxx harus berbeda dengan drummer band lain, perubahan sedikit ada dalam musik Roxx tapi justru membuat musik kami jadi lebih fresh,” kata Jaya. “Saat mulai rekaman dan mixing selesai kami merasa puas mendengarkan lagu dengan drummer baru.”
Tak hanya personil baru dalam tubuh Roxx, Jaya berinisiatif merekrut kembali Iwan yang pernah mengundurkan diri pada 2004. “Roxx itu bukan hanya band, tapi sebuah keluarga. Makanya gue berinisiatif untuk merekrut Iwan, jadi sekarang ada tiga gitaris di Roxx. Keakraban kami tidak bisa terpisahkan lagi,” kata Jaya. “Malahan setelah kami berenam rekaman justru musik kami tetap dark tapi modern.”
Formasi Roxx (1987-1995) :
- Jaya - Gitar
- Iwan - Gitar
- Trison - Vokal
- Tony - Bass
- Arry Yanuar (Alm) - Drum
- Jaya - Gitar
- Iwan - Gitar
- Trison - Vokal
- Didik - Bass
- ???
- Jaya - Gitar
- Didie Crow - Gitar
- Trison - Vokal
- Tony - Bass
- Jaya - Gitar
- Didie Crow - Gitar
- Iwan - Gitar
- Trison - Vokal
- Tony - Bass
*Sumber dari berbagai sumber*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar