WELCOME TO MY BLOG !!!

Kamis, 25 Juli 2013

Progressive Rock

Progressive rock atau sering disingkat prog adalah jenis musik yang mulai berkembang pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya pada tahun 70-an, menggabungkan elemen-elemen dari rockjazz dan musik klasik. Kadang pengaruh dari blues dan musik tradisional juga terasa.
Berawal dari eksperimentasi musisi rock saat itu, diinspirasi oleh The Beatles dan The Beach Boys mereka mulai menggabungkan musik tradisional, musik klasik dan jazz ke dalam komposisi mereka. Beberapa band progressive rock terkemuka adalah Yes, King Crimson, UK, Pink Floyd dan Genesis dari sekitar tahun 1969, Rush dari tahun 70-an dan Marillion, Dream Theater dari 80-an.
Seperti halnya aliran-aliran musik yang lain, adalah sangat sulit untuk mendefinisikan musik rock progresif secara tepat. Karena inilah terdapat banyak perdebatan mengenai apakah satu kelompok musik prog atau tidak. Namun ada beberapa ciri khas musik prog yang biasanya dapat ditemui dalam karya-karya musisi prog. Di antaranya adalah ritme yang tidak konvensional (bukan 4/4 atau sinkopasi), penguasaan alat musik yang mahir dengan permainan solo yang rumit, dan lagu-lagu yang panjangnya melebihi normal (lebih dari 5 menit, biasanya sekitar 12-20 menit atau bahkan lebih panjang).
Banyak grup progressive rock yang menerbitkan satu album dengan lagu-lagu yang bertemakan sama atau sambung-menyambung menceritakan satu cerita (disebut album konsep). Contoh-contoh album konsep di antaranya adalah Metropolis 2: Scenes from a Memory dari Dream Theater dan The Lamb Lies Down on Broadway dari Genesis. Banyak pula group musik progressive saat ini yang mulai keluar dari stigma musik progressive sebagai genre dan kembali ke pemikiran inti musik progressive sebagai pandangan yang amat sangat kuat dipengaruhi pandangan Jazz.
Beberapa kelompok musik progressive rock asal Indonesia adalah, God Bless, Abbhama, Gipsi, Voodoo, Discus, Kekal, The Tritorium

Perkembangan Progressive Rock


Menurut Allmusic, puisi Bob Dylan, album Freak Out! (1966) dari The Mother of Invention’s dan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967) dari The Beatles disebut merupakan “awal gemuruh aliran musik Progressive rock dan Art rock”, sementara menurut  progressiverock.com menyebutkan bahwa itu merupakan “awal mulanya musik proggresive dan art rock”. Album konsep The Beach Boys yang berjudul Pet Sounds(1966) dan album kedua Jefferson Airplane yang berjudul Surrealistic Pillow(1967) keduanya disebut sebagai inspirasi besar bagi banyak band-band Progressive rock.

Dari pertengahan tahun 1960-an The Left Banke, The Beatles, The Rolling Stones dan The Beach Boys sudah mulai menggunakan harpsichord, wind dan string pada beberapa bagian musik mereka direkaman mereka untuk menciptakan aliran rock yang sedikit aneh dan bisa didengar di single-single pada masa itu seperti lagu dari Procol Harum yang berjudul “A Whiter Shade of Pale” (1967), dengan intronya yang terinspirasi dari musik-musik Bach. Album Freak Out!, yang diliris tahun 1966, mulai mencampurakn aliran Proggresive rock, Garage rock dan avant-garde. Di tahun yang sama, band “1-2-3” yang nantinya berganti nama menjadi Clouds, mulai bereksperimen deng struktur lagu, improvisasi, dan aransemen musik yang berlapis. Pada bulan Maret tahun itu, The Byrds merilis lagu “Eight Miles High”, yang dianggap sebagai pioner single Psychedelic rock dengan gitar solo yang sangat terinspirasi musik jazz yang dimainkan oleh John Coltrane. Nantinya pada tahun tersebut, The Who merilis “A Quick One While He’s Away”, yang merupakan sampel awal dari jenis rock opera, dan dianggap oleh beberapa kalangan sebagai awal dari Progressive Rock yang epik.

Pada tahun 1967, Jeff Beck merilis single yang berjudul “ Beck’s Bolero”, yang terinspirasi dari Maurice Ravel Bolero, dan nantinya ditahun tersebut, Procol Harum merilis single yang terinspirasi oleh Bach yang berjudul “A Whiter Shade of Pale”. Juga ditahun 1967, The Moody Blues merilis album Days of Future Passed, yang menggabungkan musik yang terinspirasi dari aliran musik orkestra klasik dengan tradisional rock struktur. Album pertama Pink Floyd, The Piper at the Gates ofDawn, mengandung lagu yang hampir mencapai sepuluh menit yang berisi improvisasi psychedelic dengan judul lagu yaitu “Interstellar Overdrive”.

Di akhir tahun 1960-an, banyak band rock yang memulai menambahkan alat musik dari musik klasik dan musik dari timur, dan mereka mulai bereksperimen dengan improvisasi dan komposisi musik yang lebih panjang. Contohnya adalah East of Eden yang menggunakan harmonik dari musik timur dan instrumen seperti saxophone sumerian di album Mercator Projected ditahun 1969. Beberapa band seperti Soft Machine dari Inggris mulai mencampurkan musik Rock dan Jazz. Di akhir dekade, band lain seperti Deep Purple dan The Nice, juga sudah mulai merekam musik yang terinspirasi dengan musik klasik dengan orkestra lengap, yaitu album Concerto for Group and Orchestra dari Deep Purple dan Five Bridges dari The Nice. Penggunaan musik klasik mulai di kristalisasikan pada tahun 70-an dengan album Made in Germany(1975) dari  Amon Düül II, Pink Floyd Atom Heart Mother (1970), dan beberapa pekerjaan dari Frank Zappa.

Pada tahun 1990-an aliran musik Progressive rock mengalami kebangkitan kembali, sebuah dorongan penting pada kebangkitan ini adalah pada tahun 1991 adanya Swedish Art Rock Society, sebuah asosia yang diciptakan untuk menyelamatkan nilai-nilai progressive rock klasik, dengan Pär Lindh sebagai ketua.Asosiasi ini adalah katalis bagi band-band baru Swedia seperti  Anekdoten, Änglagård, Landberk dan Pär Lindh Project, yang mulai memasuki aliran ini pada tahun 1992 sampai 1994. Band-band tersebut menjadi bagian dari “generasi ketiga” aliran progressive rock, yang disebarkan oleh band Swedia The Flower Kings, band Inggris Porcupine Tree, band Norwegia White Willow, dan dari Amerika Serikat Dream Theater, Spock’s Beard, Echolyn, Ten Jinn, Proto-Kaw (sebuah reinkarnasi dari band Kansas), dan Glass Hammer. Arjen Anthony Lucassen Ayreon Project, menampilkan berbagai bakat dari musik Progressive rock, mulai memproduksi beberapa album konsep inovatif dari aliran musik progressive metal sejak tahun 1995.

New prog (juga dikenal dengan nama nu prog atau post-prog) adalah istilah yang muncul sekitar pertengahan tahun 2000-an untuk menggambarkan band dengan aliran Alternative tetapi memasukan unsur progressive rock di musik mereka. Band-band penting yang dianggap memiliki aliran ini adalah 30 Seconds to Mars, Anathema, Coheed anad Cambria, Mew, Muse, Mystery Jets, Oceansize, Pure Reason Revolution, dan The Mars Volta.

Aliran ini memiliki masa popularitas yang besar di Amerika Serikat selama 1970-an. Kebanyakan penonton dari konser band Progressive Rock adalah pria. Sifat penonton biasanya hanya duduk saja dan berkonsentrasi pada apa yang sedang ditampilkan oleh band. Hal Ini Kontras dari penonton rock yang biasanya.

*sumber dari berbagai sumber*

Voodoo

Voodoo adalah grup musik beraliran Progressive Rock dan Heavy Metal Indonesia asal Jakarta yang dibentuk pada 12 Juli 1991. Voodoo dikenal dengan hits slow rock mereka yang berjudul Salam Untuk Diayang mencapai penjualan hingga ratusan ribu kopi. Selain itu Voodoo juga dikenal dengan lagu-lagu mereka yang rumit dan penuh dengan skill. Voodoo di gawangi oleh 4 musisi Indonesia dengan kemampuan yang fantastis.Voodoo Band terbentuk di Jakarta pada tanggal 12 Juli 1991 oleh Edo Widiz (paul gilbertnya indonesia ). Kabarnya, band ini dinamakan Voodoo karena semua personilnya saat itu suka dengan hal2 yang berbau mistis dan tentu saja agar nama band ini mudah dikenal & diingat. Pada awalnya, voodoo dihuni oleh 3 personil, yaitu Edo Widiz pada gitar, Doddy Katamsi pada vokal, dan Adman Maliawan pada bass. Kemudian baru Ossa Sungkar bergabung sebagai drummer. Pada Saat pembuatan album demo untuk album pertama Voodoo, Dody (vocal) mengundurkan diri dan bergabung dengan group Elpamas. Dan sebagai penggantinya adalah Oppie. Dengan Formasi Edo (gitar), Awan (bass), Ossa (drum) & Oppie (vocal) pada akhir tahun 1993 Voodoo merilis album perdana yang memiliki dua versi, yaitu "1994 & Dawai Nurani" dengan hitsnya “Katakan & Dawai Nurani”. Pada pertengahan tahun 1994 Awan (bass) mengundurkan diri dan digantikan dengan Atenk. Pada bulan September 1995, Voodoo merilis album ke II dengan title W.O.B (Wis Ojo Bingung) yang disebut sebut sebagai "Most Wanted Album" dan menghasilkan hits “Salam Untuk Dia, Hasrat Jiwa & Abal – Abal". Setelah beberapa saat beredarnya album W.O.B ini, Oppie (vocal) mengundurkan diri dan penggantinya ialah Yoyo Ragil. Pada Bulan Mei 1997, Voodoo merilis album Re-packaging yang bertitle "Selamanya", dimana dalam album ini terdapat double single lagu “Selamanya & Cium”, sisanya adalah lagu dari album sebelumnya yang diaransemen ulang. Pada pertengahan tahun 1999 Voodoo merilis album ke IV yang dibertitel "OYEA (Ossa Yoyok Edo Atenk)” dengan lagu andalan “Hitam Putih & Prahara”. Ditahun 2000, Voodoo mempersembahkan sebuah album yang dikemas dalam “Kumpulan Lagu Terbaik” untuk para pencinta musik tanah air yang merupakan album terakhirnya.

Voodoo dikenal sebagai band rock yang rumit dan punya idealisme tinggi. Bisa dibilang ini band indonesia dengan rasa kelas dunia dan sangat amat pantas satu panggung dengan band sekelas Mr. Big. Dimana pada era saat ini, belum ada satu pun musisi yang mampu membuat band dengan warna musik seperti ini di indonesia.

Di 2009, Voodoo sempat kembali. Kembalinya band Voodoo dirasa sangat pas dengan kondisi saat itu(dan sekarang) dimana band baru banyak bermunculan namun dengan genre yang sama. “Salah satu alasan kembalinya Voodoo, kita ingin meluruskan kembali Rock yang sebenarnya, sehingga band-band lain yang merusak keragaman musik kita ini sadar,” tegas Ossa Sungkar.
Hal ini dimulai dengan single "Bawa Pergi Cintaku" yang menjadi titik balik kembalinya voodoo, namun sayang pangsa pasar musik indonesia tidak berpihak kepada mereka. Dalam single tersebut, Voodoo memperkenalkan vokalis baru mereka yaitu Suley yang karakter suaranya mirip Chris Cornell (vokalis SoundGarden / Audio Slave).

Namun suley hanya bisa mengisi satu single itu saja dan setelah itu keluar dari band ini dan digantikan oleh Reysa. Tidak lama, Reysa keluar, dan yang paling mengejutkan adalah atenk, yang juga ikut keluar dari band ini. Posisi nya pun diisi oleh Novy yang katanya merangkap jadi vocal dan bass. Gonta ganti personil ini kembali membuat voodoo vakum untuk saat ini.

Pertanyaannya adalah, apakah Voodoo masih bisa diterima di pasar yang kini dijejali anak muda yang "kreatif" ? Akankah Voodoo masih mempunyai tempat di hati penggemar musik, Ataukah hanya buat fans lawasnya seperti saya ini ? Semoga voodoo tidak termarjinalkan diantara band band baru indonesia yang tumbuh begitu cepat bagaikan wabah ulat bulu.



Personil :

Voodoo Formasi I :
  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Adman Maliawan - Bass
  • Doddy Katamsi - Vokal

Voodoo Formasi II :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Adman Maliawan - Bass
  • Ophie Danzo - Vokal

Voodoo Formasi III :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Ophie Danzo - Vokal
  • Atenk RS - Bass

Voodoo Formasi IV :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Atenk RS - Bass
  • Yoyok Ragil - Vokal

Voodoo Formasi V :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Atenk RS - Bass
  • Suley - Vokal

Voodoo Formasi VI :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Atenk RS - Bass
  • Resya - Vokal

Voodoo Formasi VII :

  • Edo Widiz - Gitar
  • Ossa Sungkar - Drum
  • Atenk RS - Bass

  • Novy Rock - Vokal

Diskografi :

  • Dawai Nurani (1994)
  • W.O.B (Wis Ojo Bingung) (1995)
  • Selamanya (1997)
  • OYEA (Ossa Yoyok Edo Atenk) (1999)
  • The Best Of Voodoo (2000)
  • Bawa Pergi Cintaku [single] (2009)

Elpamas

Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari "Elektronik Payung Mas", yang merupakan nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Pasuruan (Jawa Timur).
Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik dangdut.
Tapi kemudian, Elpamas tidak terlalu lama mengusung jenis musik ini. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti festival rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.
Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bas), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai gitaris terbaik.
Karier Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.
Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 juta keping. Sebuah jumlah yang fantastis pada masa itu.
Lagu itu sendiri yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.

Elpamas sering sekali terjadi pergantian formasi sehingga memengaruhi kestabilan grup. Sehingga baru enam album yang dihasilkan dalam waktu 15 tahun
Misalnya posisi vokalis. Elpamas sudah sembilan kali ganti vokalis. Di antaranya, ada nama Dollah Gowi, Baruna (sempat membentuk kelompok Legend Bee dan kini mengibarkan grup Jagad) dan Ecky Lamoh (ex-vokalis EdanE). Bahkan, Andy Liany sempat pula bergabung, meski tidak sempat masuk rekaman. Sementara itu, Doddy Keswara masuk formasi setelah disodorkan oleh Baruna.
Selain karena mereka memang kurang produktif mengeluarkan album rekaman, waktu Elpamas juga lebih banyak tersita untuk tampil di kafe-kafe. Belum lagi beberapa personelnya banyak terlibat proyek lain. Toto Tewel misalnya. Bersama Doddy Keswara, ia turut memperkuat grup Kantata, pimpinan Setiawan Djody dan sesekali mengisi gitar untuk beberapa penyanyi solo.
Dengan banyak bermunculan grup musik baru, justru memacu mereka untuk tetap berupaya mempertahankan eksistensi Elpamas. Salah satu jalan yang ditempuh ialah dengan menciptakan pasar musik di panggung. Mereka memilih memperbanyak bermain di kafe-kafe membawakan lagu dari grup legendaris tahun 70-an seperti Deep Purple, Led Zeppelin, Uriah Heep, Yes dan Kansas.
Setelah merilis Dongeng, Didik Sucahyo cabut dari Elpamas. Posisinya sempat digantikan oleh Edot, mantan basis Q-Red (grup Toto sebelum bergabung di Elpamas). Kini, posisi ini kemudian diisi oleh Harto. Sementara di jajaran vokal, Amiruz dan Ecky masuk menggantikan Doddy Keswara yang mengundurkan diri setelah pembuatan album Dongeng.
Amir Roez sendiri bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia. Sebelum bergabung di Elpamas, vokalis asal Solo ini pernah tercatat sebagai vokalis grup Dimensi, band yang antara lain diperkuat oleh Yuke Sumeru dan Donny Suhendra.
Ia juga pernah ngamen bersama Anto Hoed (basis Potret), Kadek Rahardika dan Lian Panggabean mengibarkan 2GT2. Bahkan, sebuah album solo berjudul Goyang Dunia pernah pula ia lahirkan. Di Elpamas, Amir mengaku sudah tidak asing dengan personelnya, terutama Toto Tewel. Ia sudah kenal Toto sejak keduanya terlibat penggarapan lagu soundtrack untuk film “Macan Kampus”.
April 2003, Elpamas merilis album 60km/jam dengan personel Toto Tewel, Tato, Edi Daromi, Harto, Amiroez dan vokalis Decky Sompotan.

Diskografi :
  • Dinding-dinding Kota (1989)
  • Tato (1991)
  • Bos (1993)
  • Negeriku (1997)
  • Dongeng (2000)
  • 60km/jam (2003)

            Boomerang

            BOOMERANG merupakan salah satu grup band rock papan atas di Indonesia serta dapat disebut juga sebagai salah satu grup band legendaris di Indonesia. Selain itu Boomerang adalah salah satu grup band yang terbilang tetap konsisten dijalur musik Rock ditengah perkembangan musik Indonesia saat ini yang semakin semrawut. Meskipun demikian, Boomerang tidak pernah membatasi pengaruh berbagai macam aliran atau style. Itu semua menjadi semacam trade mark atau ciri musik yang berbeda dai grup band ini.
                     Boomerang pertama kali terbentuk di Surabaya, dengan formasi personil : Inno Daon (vokal), Hubert Henry Limahelu (bass & backing vokal), John Paul Ivan "JPI" (lead guitar), serta Petrus "Pet" Augusti (drumm).


            Pada awalnya di tahun'90-an mereka ber-4 mendirikan Band ini dengan nama "Lost Angels", sebuah permainan nama dari nama kota Los Angeles dan sekaligus berarti "Malaikat Tersesat". Setahun setelah terbentuk, Inno Daon hengkang dari Lost Angels yang kemudian posisi vokal diisi oleh Roy Jeconiah Isoka Wurangian. Pada tahun 1992 mereka pun mengikuti sebuah festival musik Rock terkenal se-Indonesia GGRC (Gudang Garam Rock Competetion) yang diselenggarakan oleh Log Zhelebour, seorang promotor sekaligus produser musik Rock Indonesia. Diajang kompetisi festival tersebut Los Angels berhasil masuk sepuluh besar, dan lagu mereka yang berjudul No More direkam ke dalam Kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-IndonesiaVII (1993). Hingga akhirnya Los Angels dipercaya menjadi salah satu band pembuka dalam tour grup band Rock Gong 2000 pada Juni-Juli 1993 di Sulawesi Selatan.


            Setelah menjalani tour bersama Gong 2000, Los Angels pun berencana untuk meluncurkan album perdananya dibawah naungan Logiss Records sebuah perusahaan rekaman yang diproduseri oleh Log Zhelebour yang telah melahirkan banyak pemusik hebat. Namun pahit kenyataannya, demo rekaman mereka ditolak oleh pihak Logiss Records. Tapi mereka pun berhasil meyakinkan pihak Logiss Records, hingga akhirnya demo rekaman mereka diterima.


            Menjelang perilisan album Los Angels, drummer mereka "Pet" Augusti dikeluarkan. Dan akhirnya Los Angels pun berganti nama menjadi BOOMERANG. Dan akhirnya pada tanggal 8 Mei 1994 Boomerang resmi terbentuk, dengan formasi personil : Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal & drumm), Hubert Henry Limahelu (bass & backing vokal), serta John Paul Ivan (lead guitar). Nama Boomerang sendiri diambil dari salah satu judul lagu mereka yang juga sekaligus judul album pertama mereka. Di album perdana yang bertitle BOOMERANG ini, Boomerang berhasil melejitkan lagu Kasih dan No More, walaupun hanya beranggotakan 3 orang saja. Ditengah promosi album, mereka pun mengadakan audisi untuk mengisi kekosongan pada posisi drumm, dan akhirnya pada Januari 1995 terpilihlah Farid Martin sebagai drummer Boomerang yang baru. Tanpa berlama-lama Farid pun langsung diajak untuk menggarap album Boomerang yang ke-2, yang berjudul Kontaminasi Otak (K.O). Di album ini Boomerang pun berhasil melejitkan lagu nya kembali diantaranya Bawalah Aku dan O-ya, dan membawa mereka untuk promo di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Lombok.
            Kedatangan Roy serta Farid seperti memberikan hoki untuk band ini. Bagaimana tidak, pada 15 Mei 1996 Boomerang kembali dipercaya untuk menjadi band pembuka dalam sebuah konser grup band rock legendaris asal Amerika yaitu Mr.Big di stadion Tambaksari. Tak mau ketinggalan, demi menunjang promo event tersebut Boomerang pun mengeluarkan video clip terbarunya yang berjudul Kehadiran. Dan tak tanggung-tanggung video clip Kehadiran sendiri di buat di Autralia.
            Masih di tahun 1996, pada tahun ini Boomerang juga sempat menggarap album yang bertitle Disharmoni. Fakta nya di album ini hampir semua list lagunya bergenre Hardrock, dan karena nya album ini sempat tidak disetujui oleh pihak Logiss Records. Hingga akhirnya dibuat dan dimasukanlah lagu yang berjudul Kisah Yang Biru kedalam album ini, lagu tersebut berirama Blues yang sangat kuat. Selain itu, lagu yang berjudul Generasiku di album ini berhasil mendapatkan penghargaan dari Rolling Stone Megazine Indonesia sebagai 150 lagu terbaik sepanjang masa.


            Di tahun 1997, Boomerang kembali meluncurkan album bertajuk Hits Maker. Album ini berisi beberapa lagu yang pernah digarap oleh Boomerang sendiri. Dan dialbum ini, lagu yang berjudul Kehadiran yang sebelumnya adalah sebuah Single Hits akhirnya dimasukan kedalam list di album ini. Selanjutnya di tahun 1998, Boomerang meluncurkan album baru kembali, Segitiga merupakan nama album ke-5 mereka. Konsep Segitiga sendiri adalah sebuah album cover version. Beberapa lagunya adalah Hidup Ku Sunyi (The Mercy's), Kisah Seorang Pramuria (The Mercy's), Kereta Laju (Leo Kristi), Haus Di Padang Tandus (Gito Rollis), Pahlawan Yang Dilupakan (The Gembels), Neraka Jahanam (God Bless), Preman, Setan Tertawa (God Bless), Berita Cuaca (Gombloh), Pro. Namun walau berkonsep cover version, tidak semua lagu di album ini adalah hasil recycle. Pro "the song of hope" adalah lagu  ciptaan Boomerang sendiri. Di album ini beberapa seniman lukis juga dilibatkan dalam pembuatan gambar cover album Segitiga.


            1999 adalah tahun dimana Boomerang meluncur kan 2 album sekaligus, sebagai apresiasi mereka dalam merayakan ulang tahun Boomerang yang ke-5. The Best adalah title untuk merangkap 2 album tersebut. Best Ballad serta Hard 'n Heavy berisikan beberapa lagu yang pernah digarap oleh Boomerang. Best Ballad berisikan lagu-lagu yang bernada balada, blues, slow rock, dll. Sedangkan Hard 'n Heavy berisikan lagu-lagu yang bernada Hard Rock maupun Heavy Metal. Di album ini juga dibuatkan beberapa video clip yang akhirnya melejitkan album ini. Di Best Ballad terdapat lagu yang berjudul Kisah, lagu ini merupakan lagu yang berasal dari album K.O, dan alhasil setelah dibuatkannya video clip, lagu ini pun menjadi lagu yang paling digandrungi orang-orang hingga saat ini. Selanjutnya, di Hard 'n Heavy terdapat lagu Larantuka. Larantuka merupakan lagu hasil recycle dari band S.A.S. Konsep video clip Larantuka terbilang cukup unik, para personil Boomerang didandani serta di make up layak nya KISS.


            Setelah itu, pada September 1999 Boomerang bersanding dengan Jamrud dalam tour 7 kota di Sumatera. Tour tersebut terbilang sangat spektakuler, dimana dalam tour ini menghabiskan dana hingga 400 juta rupiah dan dengan sekitar 30 ribu penonton di setiap kota.


            X'travaganza. Mungkin inilah album tersukses yang pernah dibuat oleh musisi Indonesia. Di album ini Log Zhelebour memberikan kepercayaan penuh kepada Boomerang untuk lebih mengeksplor kreativitasnya. Tidak tanggung-tanggung, 7 video clip di siarkan secara serentak di seluruh saluran televisi saat itu. Dan lagu-lagu tersebut antara lain Pelangi, Psycho Manimalium, Bunga Ku, Gadis Extravaganza, Kembali, Tragedi, serta Milik Mu. Sebenarnya Boomerang sudah memiliki fans fanatik sejak tahun 1995, namun di tahun inilah para Fans Boomerang mulai tertata rapi dan memiliki nama sebutan yaitu BOOMERS. Uniknya, Boomers disetiap daerah lain memiliki nama sebutan yang berbeda-beda, dan nama sebutan tersebut berdasarkan judul lagu atau judul album dari Boomerang sendiri.
            Dan pada 31 Juli 2001 di stadion Teladan Medan, Boomerang kembali dipercaya sebagai band pembuka dalam konser grup band asal Amerika beraliran Thrash Metal yang juga merupakan salah satu Big Four Metal Band, band tersebut adalah Megadeth.
            Selanjutnya Boomerang kembali merilis album bertajuk Greatest Hits Of Boomerang di tahun 2003 dibawah naungan Logiss Records. Dan asal anda ketahui, bahwasanya X'travaganza merupakan album terakhir dari Boomerang di bawah naungan Logiss Records. Kembali ke album Greatest Hits Of Boomerang, di album ini berisi 20 lagu dari Boomerang yang pernah digarap oleh Boomerang sebelumnya, dari album Boomerang hingga album X'travaganza.


            Setelah memutuskan untuk keluar dari Logiss Records, Boomerang seperti hilang tertelan bumi. Tapi jangan disebut grup band papan atas kalau tidak bisa meluncurkan album kembali. Hasilnya di tahun 2004 didalam naungan Sony BMG Boomerang kembali meluncurkan album bertitle Terapi Visi. Walaupun album ini tidak sesukses album-album sebelumnya, namun dengan kembalinya Boomerang meluncurkan album, dapat membuktikan bahwa mereka memang memegang teguh moto mereka (BOOMERANG StillAlive). Ditahun ini vokalis Boomerang (Roy) membuktikan bahwa ia adalah salah satu voaklis ternama di Indonesia dengan ikut andil dalam side project yang dibentuk oleh Ahmad Albar dan Ian Antono untuk menyanyikan lagu Rumah Kita. Dan di tahun kini juga Roy kembali merecycle lagu dari God Bless yang berjudul Zakia menjadi lebih bernada Metal dan lebih ganas serta keras.


            Dan masih dibawah naungan SONY BMG, Boomerang kembali meluncurkan album ke-11 mereka di tahun 2005. Album ini di beri judul Urbanoustic, album ini merupakan album perpisahan untuk sang guitaris Boomerang (JPI). JPI keluar karna menurutnya Boomerang tidak lagi sejalan dengan idealis nya.


            Ditahun selanjutnya, Boomerang menjadi jarang mengeluarkan album kembali. Mereka hanya sering melakukan show off air. Tetapi tidak bagi vokalis mereka. Ditahun 2006 Roy malah menjadi salah satu juri diajang pentas Cilapop (Cipta lagu Populer) di salah satu stasiun televisi. Disana Roy jugga mencipatakan sebuah lagu yang berjudul Cerita Kita. Selain itu Roy pun membuat sebuah lagu yang berjudul Kamu Nyata dan menjadi OST. Film D Bijis. Dan tidak cukup sampai disitu, masih di tahun 2006 Roy kembali berduet dengan vokalis /Riff (Andy) serta komposer handal Indonesia Erwin Gutawa untuk menyanyikan lagu dari God Bless yang berjudul Kehidupan dengan konsep Rockestra ala Erwin Gutawa.
            Kekosongan pada guitar pun akhirnya diisi oleh Andry Franzzy. Mantan guitaris Power Slaves itu mulai bergabung dan langsung diajak untuk menggarap album ke-12 Boomerang yang bertajuk Suara Jalanan di tahun 2009. Dan di album ini Boomerang kembali ke bawah naungan Logiss Records. Lantunan nada harmonic khas Andry Franzzy seperti menjadi ciri baru di album Boomerang yang kali ini. Namun sayang album ini terkesan kurang sukses, entah mengapa. Dan lagi, album ini merupakan album perpisahan juga untuk sang guitaris (Andry) serta sang vokalis (Roy) yang memutuskan untuk hengkang. Andry memutuskan untuk bergabung bersama band bentukan Ahmad Dhani (Mahadewa). Sedangkan Roy memutuskan untuk bersolo karier. Selain itu Boomerang pun keluar lagi dari Logiss Records setelah album ini.
            Jecovox merupakan nama untuk karier solo yang dibangun oleh Roy. Salah satu lagu Jecovox yang berjudul Mata Hati, disana Roy berduet dengan penyanyi dangdut terkenal yaitu Dewi Persik. Namun tidak lama kemudian sebelum Jecovox sempat meluncurkan album, entah mengapa tiba-tiba JPI dan Roy bergabung dan membentuk sebuah band baru yang bernama RI 1 (Roy Ivan ber-1). RI 1 sendiri masih membawakan lagu-lagu dari band lama mereka yaitu Boomerang.


            Lepas dari Jecovox dan RI 1, kembali ke Boomerang. Dan setelah memutuskan vakum selama kurang lebih 3 tahun, akhirnya di tahun 2013 Boomerang yang beranggotakan Henry (bass & vokal), Tomy (guitar), Farid (drum) kembali menyegarkan dahaga para Boomers serta para penikmat musik Rock dengan meluncurkan album yang bertitle Reboisasi. Dibawah naungan RMV, Boomerang kembali memberikan sebuah kejutan. Album ini berisi 7 lagu yang di middle tanpa putus sama sekali, meraka pun membuat theme song untuk album Reboisasi ini.
            Dengan kembali nya Boomerang dalam industri musik Indonesia, membuktikan bahwa mereka lah pejuang musik yang sesungguhnya. Mereka tetap konsisten di jalur musik Rock hingga sekarang, mereka pun masih memegang teguh moto mereka (BOOMERANG StillAlive & Never Surrender).

             Personil :
            • Hubert Henry Limahelu - Bassis + Vokal
            • Faried Martien Badjeber - Drumer
            •  Tommy Maranua -  Guitar  
            Mantan Personil : 
            • Ino Daon - Vokal
            • Petrus 'Pet' Augusti - Drum
            • Roy Jeconiah Isoka Wurangian  - Vokal
            • John Paul Ivan - Gitar
            •  Andry Franzzy - Gitar
            Diskografi :
            • Boomerang (1994)
            • K.O (1995)
            • Disharmoni (1996)
            • Hits Maker (1997)
            • Segitiga (1998)
            • Hard 'n Heavy (1999)
            • Best Ballads (1999)
            • Xtravaganza (2000)
            • The Greatest Hits of Boomerang (2003)
            • Terapi Visi (2003)
            • Urbanoustic (2005)
            • Suara Jalanan (2009)
            • Reboisasi (2012)

            Power Slaves

            Powerslaves adalah band asal Semarang terbentuk tahun 1991 dengan personil yang berasal dari sekumpulan mahasiswa Undip. Heydie Ibrahim, Andry Franzzi, Anwar Fatahillah, Vidi Widi dan Wiwiek Soedarno mendirikan Power Slaves untuk menyatukan visi mereka dalam bermusik. Nama Powerslaves sendiri diambil dari ensiklopedia yang artinya sekelompok tentara Nabi Musa yang memiliki keuatan dari dalam. Karir bermusik mereka berawal dari panggung satu ke panggung lain dan beberapa penghargaan berhasil diraih. Keputusan untuk hijrah ke Jakarta tahun 1992 merupakan pilhan tepat. Hingga akhirnya pihak Hemagita Records tertarik untuk menggiring mereka ke dapur rekaman. Tahun 1994 album pertama “Metal Kecil” dirilis dengan prestasi penjualan album yang lumayan tinggi. Lagu berjudul Impian berhasil menjadi single hits dan banyak digemari. Begitupun dengan album kedua, “Metal Kartun” menuai hasil lumayan meski tak sesukses album perdana. Dari album “Metal Kartun” melahirkan hits Waktu Tersisa.

            Album ketiga dirilis tahun 1998 diberi judul “Kereta Rock ‘N Roll”. Formasi Powerslaves sedikit mengalami perubahan. Fafa Achmad masuk menggantikan Vidi Widi. Posisi Keyboard kosong karena Wiwiek Soedarno memutuskan hengkang. Posisi additional keyboard diisi oleh Eddot.Di album inilah nuansa Rock ‘N Roll benar-benar ditonjolkan. Sebenarnya sejak album pertama Powerslaves mereka mempunyai dasar musik yang lekat dengan Rock ‘N Roll namun belum kelihat kentara. Album ketiga ini cukup berhasil dijual dengan melahirkan 2 hits sekaligus Bayang dan Malam Ini. Sayang usai meluncurkan “Kereta Rock ‘N Roll” mereka sepertinya kehilangan gairah bermusik. Powerslaves memutuskan untuk vakum selama beberapa waktu dengan alasan mengalami kejenuhan dalam bermusik.

            Setelah vakum sekitar tiga tahun lamanya, Powerslaves kembali merilis album keempat berjudul “Powerslaves” di bawah naungan label baru BMG. Lagi-lagi warna Rock ‘N Roll begitu kental dan kentara. Come Backnya mereka memang sudah ditunggu-tunggu tak heran album self titled mereka cukup laris terjual. Single Jika Kau Mengerti mampu bertengger pada chart tangga lagu radio Indonesia selama berpekan-pekan.

            Tahun 2004 album kelima”Nggak Bakal Mati” dirilis . Namun pergantian vokalis dari Heydie Ibrahim ke Njet (mantan vokalis FLOWER) membuat Powerslaves kehilangan roh. Kehilangan Heydie Ibrahim yang notabenenya ikon di tubuh Powerslaves berdampak signifikan. Album “Nggak Bakal Mati” seakan menjadi anti klimaks dari judul album tersebut. Seperti yang sudah diprediksi banyak pihak album kelima ini jeblok di pasaran dan nyaris tak terdengar gemanya.

            AC/DC

            AC / DC adalah sebuah band rock Australia terbentuk di Sydney, New South Wales, Australia pada bulan Desember 1973 oleh Angus dan Malcolm Young. album mereka telah terjual dalam jumlah luar biasa, total sekarang diperkirakan lebih dari 200 juta kopi di seluruh dunia, dengan album 1980 Back In Black menjual lebih dari 21 juta di AS saja dan 40 juta lebih di seluruh dunia, sampai-sampai menurut statistik, album mereka diklaim sebagai terlaris di dunia yang pernah dirilis oleh band. Album terbaru mereka dirilis pada 2008 yang berjudul Black Ice yang secara kritis diakui bahkan sebelum peluncurannya. Band ini telah memiliki dua penyanyi yang sangat khas, dan penggemar cenderung membagi Sejarah AC/DC ke dalam  era"Bon Scott (1974-1980)" dan era "Brian Johnson (1980-sekarang)". 

            Kebanyakan fans setuju bahwa gitaris Angus Young (Sekarang tinggal Di Belanda)  merupakan wajah dari AC/DC, muncul di cover album paling depan. cara liar-Nya yang antik serta seragam sekolah yang dipakainya telah menjadikannya salah satu pemain gitar paling dicintai sepanjang masa. Dia memiliki kemampuan yang tak tertandingi untuk memikat pemirsa lebih dari 50.000 orang hanya dengan suara gitar dan ekspresi wajah-Nya itu. Sebagian besar karya Angus termasuk gaya yang di pantenkan Chuck Berry’s  yaitu gaya Duck Walk across the stage yang banyak di gemari banyak musisi, atau rambutnya yang terbang-terbang sambil nge-pEl lantai di sekitar saat ia melakukan salah satu solo yang hingga kini jadi gaya yang banyak di tiru. Selain menawan dalam solo, ia juga membuat beberapa riff paling terkenal bersama dengan saudaranya Malcolm Young (by the way, orang ini adalah orang di balik "Back In Black" riff).
            Bon Scott adalah orang kedua untuk formasi depan AC/DC hadir pada tahun 1973 (Dave Evans adalah yang pertama). Dia selalu tersenyum ketika ia bernyanyi dan sering melirik ke kamera juga ada seringai di wajahnya. ia Juga dikenal karena memakai pakaian Sekolah cewek.. hehe, dengan kuncir dan merokok pada saat di acara TV pertama mereka, dengan tugasnya sebagai vokalis, Scott juga membantu banyak menulis lagu-lagu yang paling populer di band ini. Liriknya yang terbaik pada lagu seperti "Let There Be Rock" dan “Shot Down in Flames”. Sayangnya, Bon meninggal 19 Februari 1980 karena keracunan alkohol setelah malam minum berat di London.(makanya jangan mabok. hehe) Saat itu sekitar kali pertama AC / DC mulai mendapatkan pengakuan global.
            Bagian irama AC / DC termasuk Malcolm Young (rhythm gitar), Cliff Williams (bass) dan Phil Rudd (drum). drumer lainnya termasuk Simon Wright ('82-'88) dan Chris Slade ('89-'94).
            Brian Johnson (sebelumnya dalam band rock Inggris Geordie) menjadi orang depan baru di AC / DC pada awal 1980 setelah Bon Scott meninggal dunia. Brian dikenal selalu mengenakan topi tukang koran, sebuah tank top dan celana jeans hitam serta biru. Ia terkenal karena khas-nya itu, kasar dan punya greget, namun sering miring gaya bernyanyinya, dengan kisaran yang sangat tinggi. contoh Terkenal karena karakteristik nya itu, vokal Johnson ditemukan dalam lagu  “For Those About to Rock (We Salute You)” dan “You Shook Me All Night Long”. Dengan berkat dari keluarga Scott, Brian telah berhasil bernyanyi  sampai ke hati para fans selama lebih dari 25 tahun. 



            Personil :

            •     Brian Johnson – lead vocals (1980–present)
            •     Angus Young – lead guitar (1973–present)
            •     Malcolm Young – rhythm guitar, backing vocals (1973–present)
            •     Cliff Williams – bass, backing vocals (1977–present)
            •     Phil Rudd – drums, percussion (1975–1983, 1994–present)

            Mantan :

            •     Bon Scott – lead vocals (1974–1980)
            •     Mark Evans – bass, backing vocals (1975–1977)
            •     Simon Wright – drums, percussion (1983–1989)
            •     Chris Slade – drums, percussion (1989–1994)

            Diskografi :

            •     High Voltage (Australia) (1975)    
            •     TNT (Australia) (1975)    
            •     High Voltage (International) (1976)    
            •     Dirty Deeds Done Dirt Cheap (1976)    
            •     Let There Be Rock (1977)    
            •     Powerage (1978)    
            •     Highway to Hell (1979)    
            •     Back in Black (1980)    
            •     For Those About to Rock We Salute You (1981)    
            •     Flick of the Switch (1983)    
            •     ’74 Jailbreak (1984)    
            •     Fly on the Wall (1985)    
            •     Who Made Who (1986)    
            •     Blow Up Your Video (1988)    
            •     The Razors Edge (1990)    
            •     Ballbreaker (1995)    
            •     Stiff Upper Lip (2000)    
            •     Black Ice (2008)    
            •     Iron Man 2 (2010)    

            Black Sabbath

            Black Sabbath adalah band heavy metal Inggris, yang semula terdiri dari John Michael "Ozzy" Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Terence "Geezer" Butler (bass), dan Bill Ward (drum). Mereka dikutip oleh banyak orang sebagai pertama band heavy metal.

            Black Sabbath dibentuk di Birmingham, Inggris pada tahun 1966 di bawah nama Polka Tulk Blues Band (segera disingkat menjadi "Polka Tulk"), dan kemudian Bumi. Awalnya sebuah band rock blues-, Bumi bergerak dalam arah yang lebih gelap ketika Geezer Butler, penggemar novel-novel sihir hitam dari Dennis Wheatley, menulis sebuah lagu bertema okultisme berjudul "Black Sabbath" (nama lagu ini tampaknya diilhami oleh Boris tahun 1963 Karloff film). Ketika band ini menemukan diri mereka menjadi bingung dengan band lokal lain yang disebut Bumi, mereka mengadopsi judul lagu sebagai nama baru mereka.
            Awalnya, mereka mulai sebagai dipengaruhi blues-grup musik hard rock, tetapi ketika mereka berkembang mereka menambahkan lebih banyak rakyat Eropa gothic berkembang unsur-unsur dan suara mereka, suara yang tidak seperti kelompok lain selama waktu mereka. Lirik mereka berurusan dengan isu-isu yang lebih gelap daripada batu paling konvensional juga.

            Yang baru bernama Black Sabbath mengadopsi tema lirik lebih gelap, dan yang lebih lambat, mengancam gaya - elemen penting dalam genre yang kemudian dikenal sebagai logam berat, sering peringkat di atas Led Zeppelin, Deep Purple dan Judas Priest dalam dan pengaruh penting dalam genre.

            Meskipun Blue Cheer, Led Zeppelin, Cream, dan Deep Purple mungkin mempunyai pengaruh yang mendalam tentang munculnya hard rock dan musik heavy metal, Black Sabbath dianggap menjadi yang pertama benar band heavy metal.

            Grup menemukan suara tanda tangan hampir kebetulan. Setelah melihat film horor, Geezer Butler (dan bukan Ozzy, sebagaimana banyak orang percaya) dilaporkan berkata kepada yang lain dari band, "Kalau orang membayar untuk melihat film-film menakutkan, mengapa tidak mereka membayar untuk mendengarkan musik menakutkan?" Band mulai menulis sengaja gelap, menakutkan riff dalam upaya untuk menjadi jawaban musik film horor.

            Namun, sebagian besar kelompok menampilkan material akustik gitar, piano, orkestra simfoni, keyboard, dan bahkan tanduk. Setelah band tiga album pertama, kelompok menjadi semakin eksperimental dan progresif, meninggalkan banyak dari mereka yang gelap di belakang akar logam.

            1970'S

            Dengan irama yang sangat seksi dan berbakat luar biasa di panggung kejenakaan dari Ozzy Osbourne, band menikmati keberhasilan dengan mudah diingat dan brutal riff lagu yang diawali dengan album pertama mereka, yang kabarnya Black Sabbath (1970). Mereka follow up album, Paranoid (juga 1970), adalah sukses luar biasa, membawa mereka perhatian yang lebih besar di Amerika dan Inggris.

            Isi lagu-lagu (baik yang original dan versi cover) dari kedua album menunjukkan lidah di pipi tertarik pada okultisme dan sihir hitam. Ini adalah langkah penting dalam membangun "kegelapan" dan "keberatan" dari logam berat kemudian lirik, dan Black Sabbath adalah kelompok pertama yang memiliki fitur seperti konten liris, hampir dengan mengesampingkan topik lainnya. Led Zeppelin, The Doors dan lain-lain mungkin telah mengisyaratkan sihir atau klenik, tetapi hanya sedikit yang sezaman bisa menyamai Black Sabbath untuk kelangsungan, seperti "Namaku Lucifer / Tolong pegang tanganku" (dari Black Sabbath's "NIB"). Butler menulis sebagian besar lirik.

            Inovasi lain adalah produk dari sebuah kecelakaan: Iommi's mengeluh jari terluka dalam kecelakaan industri selama awal masa jabatannya dengan Bumi. Dia bekerja di sebuah pabrik logam pada waktu dan puncak kedua jari tengah tangan kanannya dipotong. Pada awalnya, ia ditempa dirinya prosthetics dari deterjen yang meleleh botol plastik. Jari-jari yang terluka dimengerti tender, sehingga Iommi downtuned gitar Gibson-nya dari standar E ke C #. Kelambanan resultan tali memungkinkan dia untuk bermain dengan sedikit bersusah payah ujung jari. Butler juga downtuned gitar bass-nya untuk lebih mudah mengikuti Iommi's bermain. Pitch yang lebih rendah sering tampak "lebih berat" atau lebih substantif, dan Black Sabbath itu mungkin yang pertama kelompok populer downtune. Praktek umum downtuning sekarang bahkan mungkin standar? di antara kelompok-kelompok logam.

            Black Sabbath merilis sukses besar pada tahun 1971, Master of Reality. Ini adalah Sabat pertama album fitur sejumlah besar bahan akustik ( "Solitude" berisi solo suling oleh Iommi). Ini adalah penting dan sering diabaikan beralih dalam gaya oleh Sabat, seperti yang umumnya dikenal hanya untuk mereka yang sederhana, riff gelap dari rilis sebelumnya. Pada saat band ini merilis Black Sabbath, Vol. 4 di (1972), mereka adalah penuh grup rock progresif. Yang menampilkan hit "Perubahan" (yang hanya berisi vokal, bass, piano, dan string) dan batu sonik lagu kebangsaan seperti "Supernaut" dan "Snowblind," Black Sabbath, Vol. 4 adalah kelompok yang paling matang catatan-to-date.

            Pada titik ini, band ini adalah salah satu band paling populer di dunia, dan merupakan daya tarik konser besar. Dibilang band kreatif puncak, Sabbath Bloody Sabbath (1973) melihat band bekerja dengan Ya kibor Rick Wakeman (yang tetap merupakan teman dekat dari band hari ini). Album ini berisi beberapa yang terbaik Black Sabbath dikenal materi, termasuk ruang batu pelayaran, "Spiral Architect," dan prog-rock menghantui olahraga, "A National Acrobat."

            Band ini sangat kecanduan obat-obatan dan selama lebih dari dua tahun Ozzy dan Ward mengambil LSD setiap hari. Menjelang akhir masa jabatan Ozzy pada tahun 1978, Ozzy begitu terlibat dalam obat-obatan yang ia klaim dia "sangat bahagia dan mabuk-mabukan dan teler setiap hari". Banyak alamat lagu band narkoba, baik secara eksplisit maupun implisit.

            Band ini menderita masalah manajemen utama (kelompok ini dikelola oleh Ozzy calon ayah mertuanya, Don Arden). Masalah pengelolaan dan kemudian perubahan label dari Vertigo ke WWA-Ku mengganggu jadwal rilis dari band album baru. Meskipun masalah, Sabotase dirilis pada tahun 1975 dengan kesuksesan. Namun, masalah narkoba, melanjutkan eksperimen dalam gaya musik mereka (Gregorian nyanyian dan nyanyian untuk paduan suara biarawan disorot "Supertzar"), hard rock's perubahan lingkungan dan beberapa masalah internal yang mempengaruhi stabilitas dan output dari band.

            Technical Ecstasy (1976) ternyata menjadi kegagalan komersial. Album ini sarat dengan orkes simfoni, synthesizer, dan bahkan drummer Bill Ward Beatles menyanyikan sebuah lagu pop-esque. Beberapa orang menganggap itu salah satu kelompok catatan paling ambisius, namun fans dari rumus Sabat klasik kecewa. Setelah tur tahun 1977, Ozzy Osbourne berhenti berputar ke arah band latihan. Anggota band yang tersisa bahkan rekaman musik dengan penyanyi Dave Walker, mantan Fleetwood Mac, tapi Ozzy melanjutkan dengan hari Sabat, melepaskan yang sangat kontroversial Never Say Die! (1978). Sejauh ini band yang paling eksperimental rilis, Never Say Die! secara luas dianggap sebagai album yang sangat baik (beberapa menyebutnya penggemar hardcore terbaik mereka), tetapi miskin album Black Sabbath ( "Breakout" menampilkan 15-sepotong bagian tanduk). Seperti album sebelumnya, penjualan miskin.

            Karena konflik internal dan menunjukkan kurangnya komitmen, Osbourne diminta untuk keluar dari band pada tahun 1979, yang mengarah ke karier solo yang sukses - ia kemudian menjadi salah satu artis solo paling sukses dalam sejarah heavy metal. Seluruh definitif Kisah ini diceritakan dalam buku "Bagaimana kami Black Sabbath". Ia digantikan oleh mantan penyanyi Rainbow Ronnie James Dio.

            1980'S

            Black Sabbath's album berikutnya (dan pertama dengan penyanyi Ronnie James Dio), Surga dan Neraka, terbukti sukses, dan melihat band tertinggi charting sejak tahun 1975's Sabotase. Hal ini pada tur yang dipopulerkan Dio yang "tanduk setan" gerakan tangan, yang sejak itu menjadi simbol dari musik heavy metal pada umumnya. Album ini juga menandai masuknya gitaris Quartz-berpaling-keyboardist Geoff Nicholls (Nicholls belum dikreditkan secara konsisten sebagai anggota resmi, dan sering dipaksa untuk bermain musik secara live dari belakang panggung untuk tujuan estetika seharusnya, tapi dia telah ikut menulis banyak lagu dan telah tinggal dengan Black Sabbath melalui semua inkarnasi berikutnya). Juga selama tur, drummer Bill Ward keluar dari band karena alasan pribadi (kedua orangtuanya meninggal dalam periode yang agak pendek, dan Ward berjuang dengan alkoholisme). Drummer Vinny Appice bergabung untuk menyelesaikan tur dan kemudian merekam album berikutnya Mob Rules, judul lagu yang muncul dalam film Heavy Metal.

            Rilis tidak sah pada tahun 1980 dari hidup bajakan Live at Last (direkam dalam era Ozzy selama tahun 1973 Sabbath Bloody Sabbath tur) diminta untuk benar band merekam album live pada Aturan Mob tur, berjudul Live Evil. Namun, selama pencampuran Live Evil, band internal masalah dan tuduhan keji dikembangkan, yang menyebabkan Dio dan Appice berhenti untuk membentuk band Dio. Bill Ward kembali ke singgasana drum dan Ian Gillan dari Deep Purple ketenaran menjadi penyanyi baru. Line-up ini merekam album Lahir Lagi, tetapi sekali lagi Bill Ward drop out dari tur, digantikan oleh Bev Bevan dari Electric Light Orchestra. Meskipun album ternyata berakhir dengan salah satu dari mereka yang paling sukses-to-date (memukul # 4 di tangga lagu Inggris), hal-hal yang tidak bertahan lama, seperti Ian Gillan kiri untuk bergabung kembali dengan Deep Purple. Drummer Bill Ward sekali lagi kembali ke flip, dan mempekerjakan penyanyi baru David Donato secara resmi diumumkan pada tahun 1984. Namun, setelah enam bulan senilai latihan, Donato sudah diberhentikan oleh manajemen ketika Iommi dan Butler bertengkar atas masalah keuangan.

            Pada titik inilah band line-up sering berubah, diperparah dengan meningkatnya Ozzy Osbourne sukses dalam karir solo dan samping mengambil dari kritikus musik, benar-benar berakhir dengan menempatkan band di bawah bayang-bayang Ozzy. Geezer Butler anggota pendiri berhenti keluar dari frustrasi dan membentuk Band Geezer Butler saat ini, yang akhirnya tidak melepaskan setiap album. Aslinya line-up Black Sabbath bersatu kembali untuk satu tiga-lagu pertunjukan di Live Aid pada tahun 1985. Setelah ini, Tony Iommi memutuskan untuk merekam album solo dan mendapat bantuan dari Sabat lama keyboardist Geoff Nicholls (yang akhirnya membuat anggota resmi) dan vokalis Glenn Hughes, mantan Deep Purple dan Trapeze. Tony Iommi juga bertunangan dengan wanita terkenal bintang logam berat Lita Ford, dan meminta bantuan bassis band-nya (Dave "The Beast" Spitz) dan drummer Eric Singer, (kemudian dari KISS dan Alice Cooper) untuk melengkapi garis-up . Namun, disebabkan tekanan perusahaan rekaman album Bintang Ketujuh yang akan dirilis sebagai featuring Black Sabbath Tony Iommi.

            Awal tur untuk Ketujuh Star pada tahun 1986, Glenn Hughes masuk ke perkelahian, dan menderita pembekuan darah yang parah di tenggorokan yang membuat dia kehilangan suaranya. Yang tidak diketahui penyanyi muda Amerika bernama Ray Gillen (tidak ada hubungannya dengan Ian Gillan) disadap untuk pekerjaan dan menyelesaikan tur. Meskipun semangat dalam band ini sangat tinggi ketika mereka mulai merekam The Eternal Idol (mantan drumer Bev Bevan telah kembali sebagai sebuah perkusi, dan yang kedua bassis, Bob Daisley, juga bergabung), Black Sabbath yang baru memukul serangkaian bencana yang menghancurkan melibatkan salah urus dan utang keuangan, terutama dari penggunaan direncanakan buruk dunia yang paling mahal studio rekaman. Akibatnya, Ray Gillen meninggalkan band selama sesi rekaman. Dia kemudian tersambung dengan mantan gitaris Ozzy Osbourne Jake E. Lee untuk membentuk band yang agak sukses Badlands (yang nantinya meliputi Eric Singer).

            Penyanyi Tony Martin itu dibawa untuk merekam ulang semua vokal asli Gillen di Idol Abadi kaset, dan album ini akhirnya dirilis. Tony Martin terbukti menjadi vokalis sempurna untuk vitalitas baru Black Sabbath. Meskipun dia agak mirip Dio, Martin jelas punya gayanya sendiri dan juga menyumbang beberapa kelompok lirik terkuat.

            Setelah perekaman The Eternal Idol, kebanyakan dari band berhenti Sabat, meninggalkan Iommi, Martin, dan Nicholls untuk merekrut bassis Jo Burt dan mantan drummer Terry Clash bunyi genta lonceng untuk yang berumur pendek tur Idol 1987 Abadi.

            Pada awal 1988, Kerrang! berlari majalah cerita yang Vegas-lounge penyanyi Tom Jones telah bergabung dengan Tony Iommi dan Bill Ward di Black Sabbath. Ini kemudian dikenal sebagai lelucon, mungkin karena kenyataan bahwa itu adalah edisi April majalah dan selama Formasi pergeseran dari 1980-an, Kerrang! staf tampak menikmati kesenangan menyembul di Black Sabbath seperti itu ada.

            1990'S - 2000'S

            Namun, tingkat signifikan stabilitas band akhirnya datang kembali ke Black Sabbath pada tahun 1988 dengan tinggal dari Tony Martin \x26 Geoff Nicholls, dan penambahan setia drummer Cozy Powell, yang menggantikan Terry bunyi genta lonceng. Powell, seorang drumer legendaris, telah sukses dengan bandnya sendiri, serta dengan Rainbow, Whitesnake, dan ELP. Dengan menggantikan bassis Laurence Cottle Jo Burt, Sabat diakui kritis merilis album Headless Cross pada tahun 1989. An MTV video untuk judul lagu yang diterima cukup sering diputar, dan diluncurkan ke sebagian besar review positif. Setelah sesi Headless Cross, Laurence Cottle digantikan oleh bassist veteran Neil Murray (mantan bandmate dari Cozy Powell's di Whitesnake). Tyr Sabat dirilis pada tahun 1990, dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu album Sabat terbaik dirilis pada periode pasca-Ozzy. Grup melakukan tur secara luas di seluruh tahun 1990 dan 1991, sebagai penjualan untuk album Tyr sangat dipuji terus meningkat. Lalu reuni terjadi.

            Tony Iommi rumah dibersihkan pada tahun 1992 untuk menyatukan kembali tahun 1980-an klasik lineup Black Sabbath. Anggota pendiri Geezer Butler, bersama Ronnie James Dio, dan Vinny Appice, bergabung dengan Tony Iommi sekali lagi (sama ini line-up dari 1981's Mob Aturan dan 1982's Live Evil) dan bersama-sama mereka merekam Dehumanizer (1992). Bermain ke khalayak yang lebih besar maka mereka telah hampir satu dekade, diperbarui menikmati Sabat rejuvinated sukses dengan album Dehumanizer kuat dan wisata. Saat itu sekitar waktu yang Ozzy Osbourne mengumumkan pengunduran diri dari tur dan mengusulkan bahwa Black Sabbath membuka dua pertunjukan terakhir di Costa Mesa. Ketika Dio menolak untuk berpartisipasi, Iommi, Butler dan Appice sepakat untuk tampil tanpa dia.

            Dio berhenti untuk kembali ke band solo yang sukses, dan Rob Halford dari Fight, mantan penyanyi Judas Priest, dibawa masuk sebagai pengganti menit-menit terakhir (khusus untuk acara ini saja). Asli lineup Black Sabbath, termasuk Bill Ward, bersatu kembali untuk menutup malam kedua pertunjukan, pada tanggal 15 November 1992, melakukan empat lagu. Pada akhirnya, Ozzy tidak memutuskan untuk pensiun (setelah ia "No More Wisata" tur dengan tepat berjudul "Pensiun Sucks" tur), dan kontrak semua sudah siap untuk album baru dan tur dari Black Sabbath aslinya line-up, tetapi kemudian Osbourne memutuskan pada menit terakhir bahwa dia tidak ingin melakukannya.

            Setelah Dio / Halford bencana, Vinnie Appice digantikan oleh mantan drummer Bobby Rondinelli Rainbow. Tony Martin vokalis dan kibor Geoff Nicholls kembali ke band dan Black Sabbath Cross mencatat hebat Tujuan, dan Cross Tujuan Live, CD dan video kombinasi, yang dirilis pada akhir tahun 1994, setelah itu Bobby Rondinelli meninggalkan grup tur pertengahan. Penggantinya untuk sisa tour itu, mengejutkan, asli Black Sabbath drummer Bill Ward. Setelah tur, baik Ward dan Butler berpisah dengan Iommi, Martin, dan Nicholls.

            Reunion lain berada di keran di tahun 1995. Kali ini kelompok era Tyr akan kembali bergabung dengan kekuatan, sebagai drummer Cozy Powell dan bassis Neil Murray bergabung Iommi, Martin, dan Nicholls untuk Terlarang. Album ini diproduksi oleh Ernie C dari grup rap metal perintis Body Count. Untuk tanggal ini, Terlarang tetap Black Sabbath's most recent full-length album studio yang direkam oleh line-up. Setelah rekaman album, Cozy Powell kiri lagi dan digantikan untuk tur oleh Bobby Rondinelli kembali.

            Pada tahun 1996, Puri Records remaster dan dirilis kembali Black Sabbath CD katalog pada melalui Eternal Idol (1987), dan 1988-1995 kompilasi berjudul The Sabbath Stones diluncurkan ke Tony Iommi menyelesaikan kontrak dengan label rekaman.

            Pada tahun 1997, Ozzy Osbourne sukses meluncurkan Ozzfest liar festival logam tur, yang berjudul di dasar malam. Untuk bagian terakhir dari set setiap malam, ia ditemani oleh Geezer Butler dan Tony Iommi untuk kumuh pada beberapa hari Sabat klasik (Faith No More drummer Mike Bordin ini pada drum). Namun, pada Desember 1997, drummer Bill Ward asli bergabung dengan Osbourne, Iommi, dan Butler untuk mereformasi Black Sabbath asli untuk pertama kalinya sejak tahun 1979.

            Dengan full original line-up sekarang bersama-sama, mereka merekam album live reunion ganda pada tahun 1998, yang mencakup dua studio baru lagu. Karena alasan kesehatan, Bill Ward diganti pada tur tahun 1998 oleh mantan drummer Vinnie Appice Sabat, tapi Ward kembali ke band tahun berikutnya. Black Sabbath yang asli tetap bersama-sama untuk hari ini.

            Black Sabbath sejak dirilis setidaknya satu otoritas ganda CD kompilasi, satu ganda live CD kompilasi, dan delapan kotak CD set. Band telah menulis sesi bersama pada tahun 2001, dan memainkan satu lagu baru ( "Menakutkan Mimpi") di tur berikutnya. Namun, album studio baru belum dibebaskan. Band ini awalnya mulai bekerja pada sebuah album baru pada tahun 2001 dengan produser legendaris Rick Rubin, tapi solo Ozzy kontrak telah tertunda, dan mungkin membunuh, kemajuan lebih lanjut pada album. Band ini memakan waktu tiga tahun sebelum kembali ke jalan pada tahun 2004 menjadi judul tur Ozzfest lain, merayakan ulang tahun ke 35. Tahun 2005, Ozzy Osbourne dilakukan dengan Black Sabbath di tur Ozzfest, yang juga menampilkan Iron Maiden.




            Personil :

            • Tony Iommi – gitar, keyboard, seruling (1969-2006)
            • Ozzy Osbourne – vokal, harmonika (1969-1977, 1978-1979, 1997-2006)
            • Nenek Butler – bass guitar, synth (1969-1985, 1990-1994, 1997-2006)
            • Bill Ward – drum, perkusi, vokal (1969-1980, 1983, 1985, 1994, 1997-2006)

            Diskografi :

            • Black Sabbath (1970)   
            • Paranoid (1970)  
            • Master of Reality (1971)  
            • Black Sabbath Vol. 4 (1972)  
            • Sabbath Bloody Sabbath (1973)  
            • Sabotage (1975)  
            • Technical Ecstasy (1976)  
            • Never Say Die! (1978)  
            • Heaven and Hell (1980)  
            • Mob Rules (1981)  
            • Born Again (1983)  
            • Seventh Star (1986)  
            • The Eternal Idol (1987)  
            • Headless Cross (1989) 
            • Tyr (1990)  
            • Dehumanizer (1992)  
            • Cross Purposes (1994)  
            • Forbidden (1995)